Ekspresi wajah bayi yang lucu saat tertawa

ekspresi para bayi yang terlihat lucu saat dia tertawa. Saking lucunya, para orang tuanya pun akan ikut tertawa.

4 Tanda Ciri Anak Sehat dan Cerdas

Anak aktif itu cerdas Setiap orang tua baik ibu maupun ayah pasti mengidam-idamkan untuk dapat memiliki anak yang cerdas.

11 Tanda Bayi Sehat

Bayi Sehat yang bisa merespon stimulus Ibu-ibu yang baru saja memiliki bayi, kadang kala selalu bertanya-tanya dalam hatinya.

Definisi ASI Eksklusif dan persentase bayi yang telah diberi ASI Eksklusif

ASI Eksklusif sehat untuk Bayi Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan....

Definisi Bayi

Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap....

Monday, July 11, 2016

Inilah Faktor yang Mempengaruhi Proses Tumbuh Kembang Balita, Bayi atau Anak

iLmubayi.com - Selamat sore ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya yang saat ini telah beruntung menjadi orang tua yang diberikan anugerah terindah berupa bayi / anak. Namun pernahkah anda memperhatikan bagaimana proses tumbuh kembangnya anak anda? Apakah pertumbuhan anak anda dalam batas kewajaran? Karena sesungguhnya tumbuh kembangnya bayi / anak anda dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor inilah yang sesungguhnya harus diperhatikan oleh orang tua agar bayi / anak anda bisa tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan harapan.

Nah inilah dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu : 
1. Faktor dalam, faktor dalam ini juga sering disebut dengan faktor internal yaitu dari dalam diri anak itu sendiri baik bawaan maupun diperoleh. Sehingga faktor ini sudah ada pada diri si bayi sejak ia dilahirkan atau lebih populer disebut genetik factor.
2. Faktor luar; faktor luar juga disebut dengan faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar diri si bayi / anak yang tidak ada sangkut pautnya dengan gen / bawaan lahir. Yang termasuk ke dalam faktor eksternal contohnya adalah faktor keluarga, gizi dan faktor lainnya. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Perkembangan Bayi, Balita, Anak
Proses Perkembangan Bayi, Balita, Anak

Nah selain dari faktor dalam dan luar itu, secara menyeluruh ada beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan Bayi Balita, yaitu: 
  1. Keluarga Berencana 
  2. Pemberian kebutuhan nutrisi yang baik 
  3. Penyakit muntah-menceret 
  4. Infeksi saluran nafas akut 
  5. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. 
Kelima faktor diatas merupakan masalah yang utama dan paling sering menimbulkan gangguan pada proses tumbuh kembang anak atau bayi. Dengan memahami beberapa faktor yang menjadi penentu tumbuh kembang bayi atau anak tersebut, diharapkan agar kita bisa lebih memperhatikannya sehingga harapan untuk menjadikan anak / bayi kita berkembang dengan semestinya dapat terwujud

Baca juga:

Wednesday, June 29, 2016

Kenali tanda-tanda Bayi Sudah Siap Diberikan MP-ASI

Makanan Pendamping ASI Bayi
iLmuBayi.com - Mungkin anda seringkali bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat untuk bisa memberikan makanan pendamping ASI (ASI) kepada si Bayi. Tentunya yang menjadi dasar untuk menyetakan bahwa si Bayi sudah bisa dan siap diberikan makanan pendamping ASI adalah umur bayi yang sudah 6 bulan keatas. Namun selain dari umur, perlu juga diketahui bahwa ada tanda-tanda bayi sudah siap diberikan MP-ASI. Tanda-tanda ini sering ditunjukan oleh bayi, dan tugas kita sebagai orang tua harus bisa mengenal dan memahaminya. Adapun tanda-tanda bayi sudah siap diberikan MP-ASI adalah sebagai berikut: 
  • Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher.
  • Sudah bisa duduk sendiri 
  • Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan. 
  • Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
  • Terbiasa pada tekstur dan makanan baru 
  • Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
  • Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
  • Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat. 

Nah itulah  tanda-tanda bayi sudah siap diberikan MP-ASI, yang perlu kita perhatikan agar pemberian makanan pendamping ASI tidak berdampak negatif bagi kesehatan bayi kita.
Baca juga:

Tuesday, June 28, 2016

Inilah hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada Bayi

hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada Bayi
MP-ASI untuk Bayi
iLmuBayi.com - MP-ASI adalah makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi untuk menambah asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh bayi dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Akan tetapi sebelum memberikan MPASI kepada bayi, tentunya ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada bayi agar berdampak baik bagi perkembangan si Bayi. Nah berikut ini ada 5 hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam menentukan MPASI pada si Bayi.
  1. Umur bayi : Pemberian MPASI haruslah memperhatikan usia / umur dari bayi. Seperti yang telah disinggung pada artikel sebelumnya bahwa bayi mulai diberikan MPASI ketika telah berumur 6 bulan keatas. Kenapa? silahkan baca : alasan MP-ASI diberikan pada bayi Usia 6 Bulan keatas. Ketika MPASI diberikan pada waktu yang tepat, akan menghindarkan si Bayi dari dampak negatif pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini.
  2. Berat badan bayi: Berat badan yang lebih maupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan supaya pertumbuhan berjalan sebaik-baiknya 
  3. Suhu lingkungan: Suhu tubuh dipertahankan pada 36,50c–370c untuk metabolisme yang optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme .
  4. Aktifitas: Tiap aktifitas memerlukan energi. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka makin banyak energi yang dibutuhkan .
  5. Keadaan sakit: Pada keadaan sakit, seperti adanya infeksi terhadap metabolisme yang berlebihan dari pada asam amino dan lagi pula suhu tubuh meninggi, kedua-duanya memerlukan makanan yang tidak boleh dilupakan .

Jadi demikian mengenai hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada Bayi, karena bila tidak tepat akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan bayi.

Inilah alasan MP-ASI diberikan pada bayi Usia 6 Bulan keatas

Inilah alasan MP-ASI diberikan pada bayi Usia 6 Bulan keatas
Bayi makan semangka?
Sahabat iLmuBayi.com, mungkin kita sering bertanya-tanya dalam benak kita perihal kenapa selama 6 bulan mulai dari bayi lahir harus meminum ASI eksklusif, dan setelah bayi berumur 6 bulan keatas baru bisa diberikan makanan tambahan berupa makanan pendaping ASI (MPASI). Hal ini disarankan oleh dokter anak ataupun bidan tentu karena ada alasannya sesuai dengan ilmu kesehatan yang telah mereka pelajari.

Nah biar tidak seperti perkuliahan, disini saya akan langsung saja membagikan informasi tentang alasan MPASI diberikan pada bayi usia 6 bulan ke atas.

  1. ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6 bulan
  2. Menghindarkan dari berbagai risiko penyakit
  3. Memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
  4. Memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik
  5. Mengurangi risiko alergi makanan
  6. Membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi
  7. Membantu melindungi bayi dari risiko terjadinya obesitas dimasa datang
  8. Membantu para ibu untuk menjaga kesedian ASI
  9. Membantu jarak pada kelahiran bayi
  10. Membuat pemberiannya menjadi lebih mudah.

Itulah alasan kenapa MP-ASI diberikan pada Usia 6 Bulan keatas. Selain itu hal penting yang harus diketahui adalah informasi tentang:

Monday, June 27, 2016

Kenali Dampak Negatif Pemberian MP-ASI Terlalu Dini pada Bayi

Kenali Dampak Negatif Pemberian MP-ASI Terlalu Dini pada Bayi
Gambar: Bayi sedang makan
iLmuBayi.com - Memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) kepada bayi yang masih berumur dibawah 6 bulan ternyata memberikan banyak dampak yang tidak baik bagi si Bayi. Apakah anda pernah melakukan hal ini? Nah bagi anda yang baru memiliki bayi atau yang masih berencana membuat bayi, sebaiknya anda tahu bahwa pemberian MPASI pada bayi terlalu dini akan memberikan dampak negatif dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

A) Resiko jangka pendek
  1. Pengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan menurunkan frekuensi dan intensitas pengisapan bayi, yang akan merupakan risiko untuk terjadinya penurunan produksi ASI.
  2. Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zatbesi dan anemia.
  3. Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
  4. Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan olehbayi. Makanan ini memang membua tlambung penuh, tetapi memberi nutrient lebih sedikit dari pada ASI sehingga kebutuhan gizi / nutrisi anak tidak terpenuhi.
  5. Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko infeksi meningkat.
  6. Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak
  7. Kolikusus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram didalam usus.


B) Resiko jangka panjang
  1. Obesitas: Kelebihan dalam memberikan makanan mempunyai konsekuensi pada usia-usia selanjutnya terjadi kelebihan berat badan ataupun kebiasaan makan yang tidak sehat.
  2. Hipertensi: Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (±15 mg/100 ml). Namun, masukan dari diet bayi dapat meningkat drastis jika makanan telah dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan menyebabkan kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya gangguan / hipertensi.
  3. Arteriosklerosis: Pemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet yang mengandung tinggi energi dan kaya akan kolesterol serta lemak jenuh, sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah dapat menyebabkan terjadinya arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik.
  4. Alergi Makanan: Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini dapat menyebabkan alergi terhadap makanan.

Itulah dampak / resiko negatif jangka pendek maupun jangka panjang pemberian MPASI terlalu dini pada bayi.

Gangguan Pemberian MPASI Terlalu Dini pada kesehatan Bayi dan ASI

Gangguan Pemberian MPASI Terlalu Dini pada kesehatan Bayi dan ASI
Gangguan MPASI dini pada bayi
iLmubayi.com - Bapak ibu para orang tua, mungkin adakalanya kita tidak menyadari bahwa ada beberapa bentuk kasih sayang kita kepada bayi yang malah dapat merugikan dan menyakiti bayi kita. Contoh nyata yang sering terjadi di masyarakat adalah dimana ada orang tua atau anggota keluarga yang memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) terlalu dini kepada bayinya, dan yang lebih parahnya adalah pemberian makanan yang padat dan atau juga ada orang tua yang sering memberikan snack / makanan ringan kemasan yang banyak mengandung sat perasa dan bahan pengawet yang tentu saja tidak baik dengan harapan agar si bayi bisa senang, tertawa-tawa atau mungkin untuk membuatnya tidak menangis lagi. Tapi tahukah anda adanya bahaya yang menggangu kesehatan si Bayi.

Nah berikut ini adalah beberap gangguan pemberian MPASI terlalu dini pada bayi, yaitu:
  1. Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan makanan yang kurang bersih juga karena pembentukkan zat anti oleh usus bayi yang belum sempurna.
  2. Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi akibat usus bayi yang belum kuat sehingga mudah dilalui oleh protein asing.
  3. Produksi ASI menurun, karena bayi yang sudah kenyang dengan MP-ASI sehingga akan berdampak pada frekuensi menyusu lebih jarang, akibatnya menurunkan produksi ASI.
  4. Terjadi malnutrisi atau gangguan pertumbuhan anak.Bila makanan yang diberikan kurang bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein) dan dapat terjadi sugar babyatau obesitas bila makanan yang diberikan mengandung kalori yang terlalu tinggi.
Itulah beberapa gangguan yang terjadi pada si Bayi ketika diberikan MP ASI terlalu dini. Untuk menjaga kesehatan Bayi, berikanlah si Bayi makanan pendamping ASI yang sesuai dengan syarat dan kriteria yang benar.

Syarat-syarat dan Kriteria makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi 6 bulan keatas

Hai sahabat Ilmubayi.com, setelah sebelumnya saya membagikan postingan tentang "4 Prinsip Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat kepada bayi 6" bulan keatas, kali ini saya akan melanjutkan membagikan pengetahuan tentang Syarat-syarat dan Kriteria makanan Pendamping ASI (MPASI).

Syarat-syarat dan Kriteria makanan Pendamping ASI (MPASI) bayi 6 bulan keatas
syarat dan kriteria makanan pendamping ASI
Dalam mengolah makanan sebagai pendamping ASI tentunya harus disesuaikan dengan syarat-syaratnya agar makanan yang diberikan dapat menjamin kesehatan bayi kita. Adapun syarat-syarat makanan pendamping ASI (MPASI) yang baik diberikan kepada bayi 6 bulan keatas adalah:
  1. Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik yaitu rupa dan aroma yang layak.
  2. Harus memenuhi jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral dan zat-zat tambahan lainnya

Selain dari syarat-syarat tersebut, makanan pendamping ASI juga harus memenuhi kriteria yang ditetapkan agar makanan pendamping ASI yang diberikan tidak mengganggu kesehatan si Bayi. Intinya kita harus teliti dan tidak tergesa-gesa, karena bila tidak teliti dalam memilih makanan, tentu akan dapat mengganggu kesehatan si Bayi dan menghambat perkembangannya. Berikut ini adalah Kriteria makanan Pendamping ASI (MPASI), yaitu:
  1. Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.
  2. Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok.
  3. Dapat diterima oleh alat pencernaan dg baik.
  4. Harga relatif murah.
  5. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal.
  6. Bersifat padat gizi.
  7. Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang sedikit

Demikian tentang syarat dan kriteria makanan pendamping ASI yang baik bagi bayi yang tidak mengganggu kesehatan bayi dan bayi pun dapat berkembang sesuai dengan harapan.

4 Prinsip Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat kepada bayi 6 bulan keatas

4 Prinsip Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat kepada bayi 6 bulan keatas
4 Prinsip pemberian MPASI pada Bayi
IlmuBayi.com - selamat kepada anda yang telah menjadi ibu yang telah diberikan kesempatan untuk melahirkan anak, merawat, membesarkan dan mendidik anak anda. Ketika anda telah diberikan kesempatan maka seharusnya kita menyadari bahwa kita harus bisa merawat anak-anak kita dengan baik dari bayi sampai mereka dewasa. Nah kali ini saya khususkan untuk membahas anak-anak kita yang masih bayi yang sepenuhnya berada dalam kendali kita ketika merawatnya mulai dari makan, mandi dan lain-lain.

Kita sebagai orang tua tentu ingin selalu membuat anak kita bahagia, sehingga kadang kala beberapa hal kita berikan walaupun belum pada waktunya, seperti pemberian makanan. Makanan yang diberikan pada anak kita yang masih bayi disebut dengan Makanan Pendamping ASI atau yang sering disingkat dengan MPASI. Namun ketahuilah bahwa dalam pemberian MPASI, kita harus bisa memilih makanan yang tepat dan tidak menyakiti bayi kita. Nah untuk itu, kita harus tahu bahwa ada 4 prinsip yang harus diperhatikan dalam pemberian MPASI.


Berikut ini adalah 4 prinsip Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat, yaitu:

  1. Timely: yaitu makanan pendamping ASI haruslah diberikan pada waktu yang tepat yaitu setelah bayi berumur lebih dari 6 bulan.
  2. Adequately: Pemberian MPASI tidaklah berlebihan, dimana kuantitas dan kualitas makanan pendamping ASI yang diberikan harus memadai.
  3. Safe : Segala peralatan dan bahan pembuatan makanan pendamping ASI harus terbebas dari kontaminasi kuman, karena bayi sangat rentan terserang penyakit yang disebabkan oleh makanan yang tidak hygienis.
  4. Properly: Pemberian MPASI tentunya harus diberikan sesuai dengan keterampilan makan anak.

Jadi demikianlah 4 prinsip yang harus diperhatikan dalam pembuatan dan pemberian MPASI kepada bayi yang telah berusia 6 bulan ke atas.

Sunday, April 3, 2016

Pilih Jenis Buah yang Baik untuk Bayi 6 Bulan

Setelah berakhirnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi dari usia 0 sampai dengan 6 bulan, maka perlu diberikan Makanan Pendamping ASI atau yang sering disebut dengan istilah MPASI. Makanan pendamping ASI ini adalah jenis makanan yang bertekstur lembek agar Bayi tidak mengalami masalah pada ususnya. Jenis makanan yang memiliki tekstur tidak keras adalah bubur dan beberapa jenis buah-buahan. Harus disadari bahwa nutrisi pertama yang dibutuhkan oleh bayi berusia 6 bulan adalah protein. Di mana protein bia Anda dapatkan dari berbagai jenis daging seperti daging ayam, daging sapi, ikan salmon, dan sebagainya. Tentunya semua itu sudah dalam bentuk bubur agar lebih mudah untuk dicerna. Ada juga nutrisi lain yang dibutuhkan oleh bayi adalah vitamin dan juga mineral. Di mana bayi 6 bulan pasti akan membutuhkan vitamin A, B, E, D, K dan juga C. Beberapa vitamin tersebut dapat ditemukan pada sayur dan juga buah-buahan.

Ternyata tidak semua jenis buahan bisa diberikan kepada bayi karena jenis buah tidak semuanya sama, ada jenis buah yang lembek dan ada juga jenis buah yang bertekstur keras. Nah sebaiknya anda memilih dengan baik jenis buah yang lembek yang pastinya cocok dengan bayi anda.  Berikut adalah jenis buah yang patut anda pertimbangkan karena manfaatnya yang sangat baik.

1) Buah Pisang
Buah pisang sangat baik diberikan pada bayi karena mengandung nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh. Kandungan pada pisang yang bermanfaat untuk bayi seperti fosfor, vitamin A, kalium, dan juga asam folat.

2) Buah Jeruk
Selain pisang ternyata jeruk juga makanan yang baik karena mengandung  vitamin C, namun selain ituada juga kalium, kalsium, vitamin A, serat dan juga asam folat.

3) Buah Apel
Apel adalah buah yang memiliki berbagai manfaat bagi tubuh selain dari rasanya yang enak Namun untuk memberikan apel pada Bayi, terlebih dahulu anda harus melunakannya dengan cara dikupas, direndam kemudian di blender agar bayi mudah mengkonsumsinya. Nutrisi yang terkandung pada buah apel adalah  vitamin C dan A, magnesium, kalsium, fosfor, kalium dan juga magnesium

4) Buah Pir
Buah pir sangat baik diberikan pada balita dengan cara diblender / dijus, karena selain mengandung banyak air, ternyata buah Pir juga mengandung vitamin C, kalsium, fosfor, dan juga kaliumnya memiliki banyak khasiat atau manfaat untuk bayi.

Nah jadi itu beberapa buah yang baik diberikan pada bayi anda sebagai makanan pendamping ASI, semoga dapat membantu anda terutamanya ibu-ibu mudah yang memang belum berpengalaman.

Resep Bubur Susu dan Bubur Buah untuk Bayi 6 Bulan

Bayi Batita ingin makan
Seperti yang telah diketahui bahwa ASI adalah makanan yang sangat bernutrisi bagi Bayi yang berusia 0 sampai 6 bulan. Nah setelah usia bayi kita lebih dari 6 bulan, maka anak kita akan sangat memerlukan atau membutuhkan MPASI atau makanan pendamping ASI. Makanan yang direkomendasikan sebagai makanan pendamping ASI adalah bubur bayi. Bubur bayi yang sehat harus menjadi menu makanan anak Anda untuk menambah nutrisi yang telah ada pada ASI.

Memberikan makanan padat terlalu dini pada bayi akan dapat membuat usus si Bayi mengalami gangguan. Namun pengenalan pada makanan padat pun tidak boleh terlambat karena akan membuat usus Si bayi hanya terbiasa pada makanan lembek saja. Jadi pengaturan dalam memberikan makanan pada Bayi haruslah bertahap.

Nah berikut ini saya bagikan informasi terkait dengan Resep Bubur Bayi Sehat. Adapun resepnya adalah sebagai berikut:

Resep Bubur Susu untuk Bayi Usia 6 Bulan
Pada usia 6 bulan resep bubur yang baik untuk bayi adalah memberi bubur bayi sehat yang paling encer terlebih dahulu misalnya bubur susu. Nah setelah Bayi terbiasa dengan bubur susu, kemudian berikanlah sari buah. Contoh resepnya adalah Resep Bubur Susu, Resep Bubur Marie Buah, Resep Bubur Buah, Resep Puree Sayur.
Berikut penjelasannya:

1) Resep Bubur Susu
Bahan yang diperlukan: 3 sdm tepung beras dan 200 ml susu (boleh ASI atau susu formula)
Cara membuat:
Campurkan tepung beras dengan susu, aduk rata.
Setelah rata, panaskan larutan tersebut di api kecil sambil tetap diaduk.
Tunggu hingga matang (sampai meletup).
Angkat, tiriskan, lalu berikan pada anak.

2) Resep Bubur Marie Buah
Bahan yang diperlukan: 4 buah biskuit marie, 100 ml susu, 75 gram pisang ambon yang matang
Cara membuat:
Haluskan biskuit marie dengan susu / ASI ditambah air.
Keruk daging pisang Ambon.
Campur larutan marie dengan pisang ambon.
Aduk rata dan sajikan.

3) Resep Bubur Buah
Bahan yang diperlukan: 1 sdm tepung beras merah, 10 ml air matang, 100 ml susu dan 50 gram buah matang (boleh pisang, jeruk, pear, apel, pepaya, alpukat, dll)
Cara membuat:
Campurkan tepung beras merah ke dalam 10 ml air matang, aduk rata.
Panaskan larutan tersebut di api yang kecil hingga matang. Aduk sambil dipanaskan supaya tidak menggumpal.
Masukkan buah, biarkan masak sejenak.
Angkat, lalu tiriskan bubur dengan cara diaduk sampai asap hilang.
Setelah suhunya hangat, tuangkan ASI atau larutan susu formula. Aduk rata.
Masukkan dalam mangkuk bayi dan bubur buah siap disajikan.

4) Resep Puree Sayur
Bahan yang diperlukan: 1 genggam buncis yang telah dipotong ujungnya dan dicuci hingga bersih, ASI atau susu formula
Cara membuat:
Potong buncis.
Kukus buncis hingga matang.
Haluskan buncis menggunakan blender
Ambil hasil blender buncis, saring dengan kawat agar didapatkan sari yang lebih halus.
Tambahkan ASI atau susu formula ke sari buncis tersebut.
Puree sayur dapat disajikan.

Demikianlah resep bubur susu dan bubur buah yang cocok untuk bayi yang berusia 6 bulan.

Thursday, March 31, 2016

Ekspresi wajah bayi yang lucu saat tertawa

Hai sobat IlmuBayi.com, pasti menyenangkan bila kita bisa melihat ekspresi para bayi yang terlihat lucu saat dia tertawa. Saking lucunya, para orang tuanya pun akan ikut tertawa tanpa disadari. Nah berikut ini ada beberapa photo gambar bayi dengan ekspresinya yang lucu saat mereka tertawa.

Ekspresi wajah bayi tertawa 1

Ekspresi wajah bayi tertawa 2

Ekspresi wajah bayi tertawa 3

Ekspresi wajah bayi tertawa 4

Ekspresi wajah bayi tertawa 5

Hmmm saya rasa ekspresi wajah bayi yang nomor lima (5) ini yang paling lucu. lalu menurut kalian mana yang paling lucu ekspresi wajahnya? tapi yang pasti, kebahagiaan anak akan membuat orang tuanya juga ikut merasakan kebahagiaan.

Tuesday, March 29, 2016

4 Tanda Ciri Anak Sehat dan Cerdas

Anak aktif itu cerdas
Setiap orang tua baik ibu maupun ayah pasti mengidam-idamkan untuk dapat memiliki anak yang cerdas. Tingkat kecerdasan seorang anak bisa diasah seiring dengan bertumbuh kembangnya anak, namun diluar dari itu, kecerdasan anak juga ditentukan oleh faktor bawaan. Seorang anak dapat dilihat apakah dia cerdas atau kurang, dengan melihat beberapa ciri atau tanda-tanda yang ditunjukan si anak mulai dari bayi, batita, maupun balita. Adapun tanda-tanda / ciri-ciri bahwa anak itu sedah dan cerdas adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan berjalan dan berbicara yang lebih cepat
Hal yang menyebabkan cepatnya perkembangan berjalan dan berbicara tersebut dikarenakan anak memiliki kemampuan koordinasi tubuh yang sangat baik dan biasanya kemampuan motorik kasarnya akan lebih cepat berkembang bila dibandingkan dengan kemampuan motorik halusnya.

2) Memiliki fisik yang kuat
Dalam beberapa studi didapati bahwa anak cerdas akan susah untuk diajak tidur siang dan anak cenderung kuat hingga larut malam. Selain itu fisik anak cerdas akan lebih besar terutama space otaknya. Space otak yang besar ini memungkinkan anak untuk berpikir lebih kuat.

3) Memiliki Kreativitas dan banyak akal
Anak cerdas memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi. Ia akan bisa mengutak-atik kemampuan berpikirnya. Ketika anak memiliki permasalahan maka ia akan dapat mencari solusi untuk memecahkan permasalahannya.

4) Anak sudah mampu untuk membaca di usia kecil
anak yang cerdas akan bisa belajar lebih cepat bila dibandingkan dengan anak lainnya. Menurut pengalaman mengajari anak cerdas akan lebih mudah apabila dibandingkan dengan anak yang memiliki perkembangan biasa-biasa saja. Kalau anak yang cerdas kita ajari untuk membaca maka tidak perlu banyak mengulang. 

11 Tanda Bayi Sehat

Bayi Sehat yang bisa merespon stimulus
Ibu-ibu yang baru saja memiliki bayi, kadang kala selalu bertanya-tanya dalam hatinya. Satu hal yang paling sering ditanyakan adalah apakah anak saya dalam keadaan baik-baik saja atau tidak. Hal ini sering kali mengganggu pikiran bagi ibu-ibu yang baru pertama kalinya punya bayi. Nah agar ibu-ibu lebih mudah mengetahui tentang keadaan bayinya, maka berikut ini IlmuBayi.com akan menjelaskan 11 tanda / ciri bahwa bayi ibu/bapak dalam keadaan sehat, yaitu:
  1. Bayi Tenang Dengan Sentuhan Dan Suara Ibu
  2. Bayi mengenali suara baru dan diam untuk mendengar
  3. Bahagia dan responsif
  4. Rambut tidak mudah kusam dan rontok
  5. Tampak aktif atau gesit dan gembira
  6. Mata bersih dan bersinar
  7. Anak sehat nafsu makannya baik
  8. Bibir dan lidah tampak segar
  9. Pernapasan tidak berbau
  10. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering
  11. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
Jadi itulah 11 tanda-tanda bayi anda sehat dan tumbuh secara normal. Jika ada hal yang masih belum jelas, silahkan tinggalkan pesan ibu/bapak pada kotak komentar di bawah, atau bisa dikirim melalui menu tanya jawab.

Definisi ASI Eksklusif dan persentase bayi yang telah diberi ASI Eksklusif

ASI Eksklusif sehat untuk Bayi
Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari Air Susu Ibu (ASI). ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal, sebab ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup pada 6 bulan pertama, yang meliputi hormon, antibodi, faktor kekebalan, dan antioksidan (Prasetyono, 2009). Keunggulan kandungan ASI yang berperan dalam pertumbuhan bayi yaitu protein, lemak, elektrolit, enzim dan hormon (Evawany, 2005).

Pemberian ASI selama 6 bulan tanpa dicampur dengan tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi tim disebut sebagai ASI Eksklusif (Maryunani, 2009). Depkes RI (2007) mendefenisikan ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja, segera setelah bayi lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan atau cairan lain termasuk air putih, kecuali obat dan vitamin. Pemberian ASI Eksklusif berlandaskan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.450/MenKes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 yang mendukung pencapaian pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal bayi.

Setelah usia 6 bulan, disamping ASI dapat pula diberikan makanan tambahan (MP-ASI, Makanan Pendamping ASI), namun pemberiannya harus diberikan secara tepat meliputi kapan memulai pemberian, apa yang harus diberikan, berapa jumlah yang diberikan dan frekuensi pemberian untuk menjaga kesehatan bayi (Rosidah, 2008). Pemberian makanan tambahan harus disesuaikan dengan maturitas saluran pencernaan bayi dan kebutuhannya (Narendra dkk, 2008).

Namun kebanyakan ibu sudah memberikan MP-ASI kepada bayinya sebelum berusia 6 bulan. Hal ini dapat kita lihat dari rendahnya pencapaian ASI Eksklusif di Indonesia yaitu bayi yang mendapat ASI eksklusif sampai usia 5 bulan hanya 14% dan 8% sampai usia 6 bulan (Depkes, 2004).

Menurut Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dalam SubdisKesga Dinkes ProvSU (2008), cakupan persentase bayi yang diberi ASI Eksklusif dari tahun 2004-2007 cenderung menurun secara signifikan (42,6%- 26,39%), namun pada tahun 2008 (36,72%) ada peningkatan yang cukup berarti yaitu sebesar 10,33% dibandingkan tahun 2007. Sementara pemberian MP-ASI pada bayi cenderung mengalami peningkatan yaitu 34,44% tahun 2006 meningkat menjadi 68,8% tahun 2007, tahun 2008 mencapai 73,5%, tahun 2009 sangat rendah dengan pencapaian hanya sebesar 1,32% (212 bayi dari 15.969 populasi bayi) dan tahun 2010 pemberian ASI Eksklusif hanya mencapai 1,18% (190 bayi dari 16.000 populasi bayi) (Januari-Agustus 2010) (Dinkes Medan, 2010).

Berdasarkan hasil survey awal, daerah yang menunjukkan angka pemberian ASI Eksklusif tertinggi untuk tahun 2010 di Kota Medan yaitu puskesmas Medan Deli Kecamatan Medan Deli sebanyak 21 bayi, Medan Polonia 9 bayi, Medan Labuhan 6 bayi, dan daerah yang menunjukkan pemberian ASI eksklusif rendah yaitu kecamatan Medan Barat 2 bayi, Medan Baru 1 bayi bahkan banyak daerah dengan angka pemberian ASI Eksklusifnya 0 (tidak ada) seperti kecamatan Medan Petisah (Dinkes Medan, 2010). Rendahnya pencapaian ASI-Eksklusif ini disebabkan karena adanya anggapan ibu-ibu bahwa bayi yang diberi MP-ASI akan lebih sehat karena berat badan yang lebih gemuk (Renata, 2009).

Definisi Bayi

Kedekatan ayah dan bayinya
Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif yang diukur dalam satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (centimeter, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh) (Perry & Potter, 2005; Supariasa, 2001; Tanuwijaya, 2003).

Parameter yang biasa digunakan untuk mengukur kemajuan pertumbuhan adalah berat badan dan tinggi badan/panjang badan (Hidayat, 2008). Normalnya pada usia beberapa hari, berat badan bayi akan mengalami penurunan lebih kurang 10% dari berat badan saat lahir dan akan kembali mencapai berat badan saat lahir pada hari kesepuluh. Panjang badan adalah pengukuran yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal (Nursalam dkk, 2005).