Ekspresi wajah bayi yang lucu saat tertawa

ekspresi para bayi yang terlihat lucu saat dia tertawa. Saking lucunya, para orang tuanya pun akan ikut tertawa.

4 Tanda Ciri Anak Sehat dan Cerdas

Anak aktif itu cerdas Setiap orang tua baik ibu maupun ayah pasti mengidam-idamkan untuk dapat memiliki anak yang cerdas.

11 Tanda Bayi Sehat

Bayi Sehat yang bisa merespon stimulus Ibu-ibu yang baru saja memiliki bayi, kadang kala selalu bertanya-tanya dalam hatinya.

Definisi ASI Eksklusif dan persentase bayi yang telah diberi ASI Eksklusif

ASI Eksklusif sehat untuk Bayi Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan....

Definisi Bayi

Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap....

Saturday, January 28, 2017

Inilah 10 Alasan Kenapa Anak Perlu Diajak Bermain di Luar Rumah

ilmubayi.com - Sebagai orang tua sering kali kita melarang berbagai aktifitas anak diluar rumah karena kita merasa takut akan ada hal-hal yang tidak baik terjadi pada si anak, seperti jatuh saat bermain, bermain debu yang membuat badannya kotor dan lain sebagainya. Kekhawatiran berlebihan orang tua kepada anaknya seringkali membatasi ruang gerak bagi si anak untuk bermain dan mengembangkan ide-idenya, padahal banyak sekali manfaat yang akan didapatkan si anak yang mempengaruhi tumbuh kembangnya anak ke arah yang positif. Dari pada anak selalu dikamar dan hanya menonton TV saja, ada baiknya kalau secara rutin, si anak juga diajak untuk bermain di halaman.

Nah berikut ini adalah 10 Alasan Kenapa Anak Perlu Diajak Bermain di Luar Rumah

1. Menambah dan memperkaya aktivitas belajar anak
Kegiatan bermain di luar akan dapat memberi kesempatan kepada anak untuk dapat melihat dan menyentuh dengan interaksi langsung dengan benda-benda yang sebelumnya hanya bisa dlihat oleh anak di buku pelajaran saja
.  
Gung Candra - Anak 3 tahun bermain di ladang
Gung Candra - Anak 3 tahun bermain di ladang
2. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Bebas bermain dihalaman rumah tidak serta merta membuat anak menjadi sakit, tetap sebaliknya semakin dini anak terpapar dengan lingkungan yang ada di luar, maka akan semakin dini juga si anak terpapar bakteri yang tentunya banyak tersebar di lingkungan luar. Nah adanya paparan secara alami ini akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh si anak.

3. Dapat merangsang pertumbuhan fisik anak
Ketika anak bermain di luar rumah, dia akan memiliki kesempatan untuk beraktifitas seperti melompat, berkejar-kejaran, serta menggerakkan tubuhnya dengan cara-cara yang tidak terbatas. Nah hal ini memiliki dampak yang baik untuk meningkatkan perkembangan otot-otot anak tersebut.

4. Mendapatkan asupan vitamin D
Seperti yang kita ketahui bahwa vitamin D  diolah dengan adanya bantuan dari paparan sinar matahari. Akan tetapi, selain untuk pertumbuhan tulang, vitamin D juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes yang mungkin ada pada anak.

5. Merangsang / menstimulasi kreativitas anak
Bermain diluar dapat dilakukan secara bebas dibawah pengawasan orang tua. Dengan tidak adanya aturan baku saat bermain di luar rumah, anak pun akan bermain seusai dengan kreativitasnya atau menggunakan imajinasi yang seluas-luasnya.

6. Merangsang / menstimulasi jiwa kepemimpinan pada anak
Pada dasarnya setiap manusia memiliki jiwa memimpin dalam dirinya. Bakat kepempimpinan anak tentunya akan bisa terasah saat bermain teman-teman sebayanya di luar rumah. Hal ini dikarenakan anak akan memiliki kesempatan untuk mengatur tema permainan dan menghadapi  tantangan yang terjadi bermain dengan teman sebayanya.

7. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak
Segala aktifitas yang dilakukan anak bila selalu dibantu oleh orang tua, akan dapat menghambat tumbuhnya rasa percaya diri pada kemampuannya. Ketika berada di luar rumah, anak akan bertemu banyak hal yang tidak pernah dia duga, seperti adanya tebing atau undakan. Ajak anak untuk memegang atau memanjatnya. Hal ini secara tidak langsung akan mengasah rasa percaya diri si anak.

8. Merangsang / menstimulasi keterampilan sosial pada anak
Sesungguhnya manusia itu adalah mahluk individu dan sosial. Ketika dari kecil dia hanya bermain sendiri didalam rumah, maka besar kemungkinanya anak akan menjadi anak yang individualis dan tidak bisa bersosialisasi. Sehingga lingkungan luar akan mendorong anak untuk berinteraksi dengan anak-anak yang lain. Nah di sinilah keterampilan sosialnya akan tumbuh dan berkembang dan terus terasah.

9. Dapat mengurangi risiko obesitas pada anak
Bila aktivitas anak hanya makan, tidur dan sedikit bermain dalam rumah, maka besar kemungkinannya si anak akan menderita obesitas. Untuk menghindari hal tersebut ada baiknya adakan aktivitas di luar rumah. Aktivitas di luar rumah membuat anak bebas dan aktif bergerak, sehingga risiko terjadinya obesitas dapat dihindari pada diri anak.

10. Dapat meningkatkan konsentrasi anak
Jaman sekarang banyak anak yang kesulitan untuk berkonsentrasi sehingga mempengaruhi perilaku belajarnya. Konsentrasi anak dapat ditingkatkan dengan menghabiskan waktu di luar rumah. Tentunya hal ini telah dibuktikan pada pasien ADHD, yaitu gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta sulit memusatkan perhatian. Banyak anak dikatak nakal karena menderitahi peraktif.

Jadi dengan mengajak anak bermain diluar akan memberikan dampak positif bagi tumbuh kembangnya anak seperti 
1. Menambah dan memperkaya aktivitas belajar anak.  
2. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh
3. Dapat merangsang pertumbuhan fisik anak
4. Mendapatkan asupan vitamin D
5. Merangsang / menstimulasi kreativitas anak
6. Merangsang / menstimulasi jiwa kepemimpinan pada anak
7. Dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak
8. Merangsang / menstimulasi keterampilan sosial pada anak
9. Dapat mengurangi risiko obesitas pada anak
10. Dapat meningkatkan konsentrasi anak

Monday, July 11, 2016

Inilah Faktor yang Mempengaruhi Proses Tumbuh Kembang Balita, Bayi atau Anak

iLmubayi.com - Selamat sore ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya yang saat ini telah beruntung menjadi orang tua yang diberikan anugerah terindah berupa bayi / anak. Namun pernahkah anda memperhatikan bagaimana proses tumbuh kembangnya anak anda? Apakah pertumbuhan anak anda dalam batas kewajaran? Karena sesungguhnya tumbuh kembangnya bayi / anak anda dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor inilah yang sesungguhnya harus diperhatikan oleh orang tua agar bayi / anak anda bisa tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan harapan.

Nah inilah dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu : 
1. Faktor dalam, faktor dalam ini juga sering disebut dengan faktor internal yaitu dari dalam diri anak itu sendiri baik bawaan maupun diperoleh. Sehingga faktor ini sudah ada pada diri si bayi sejak ia dilahirkan atau lebih populer disebut genetik factor.
2. Faktor luar; faktor luar juga disebut dengan faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar diri si bayi / anak yang tidak ada sangkut pautnya dengan gen / bawaan lahir. Yang termasuk ke dalam faktor eksternal contohnya adalah faktor keluarga, gizi dan faktor lainnya. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Perkembangan Bayi, Balita, Anak
Proses Perkembangan Bayi, Balita, Anak

Nah selain dari faktor dalam dan luar itu, secara menyeluruh ada beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan Bayi Balita, yaitu: 
  1. Keluarga Berencana 
  2. Pemberian kebutuhan nutrisi yang baik 
  3. Penyakit muntah-menceret 
  4. Infeksi saluran nafas akut 
  5. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. 
Kelima faktor diatas merupakan masalah yang utama dan paling sering menimbulkan gangguan pada proses tumbuh kembang anak atau bayi. Dengan memahami beberapa faktor yang menjadi penentu tumbuh kembang bayi atau anak tersebut, diharapkan agar kita bisa lebih memperhatikannya sehingga harapan untuk menjadikan anak / bayi kita berkembang dengan semestinya dapat terwujud

Baca juga:

Wednesday, June 29, 2016

Kenali tanda-tanda Bayi Sudah Siap Diberikan MP-ASI

Makanan Pendamping ASI Bayi
iLmuBayi.com - Mungkin anda seringkali bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat untuk bisa memberikan makanan pendamping ASI (ASI) kepada si Bayi. Tentunya yang menjadi dasar untuk menyetakan bahwa si Bayi sudah bisa dan siap diberikan makanan pendamping ASI adalah umur bayi yang sudah 6 bulan keatas. Namun selain dari umur, perlu juga diketahui bahwa ada tanda-tanda bayi sudah siap diberikan MP-ASI. Tanda-tanda ini sering ditunjukan oleh bayi, dan tugas kita sebagai orang tua harus bisa mengenal dan memahaminya. Adapun tanda-tanda bayi sudah siap diberikan MP-ASI adalah sebagai berikut: 
  • Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher.
  • Sudah bisa duduk sendiri 
  • Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan. 
  • Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya.
  • Terbiasa pada tekstur dan makanan baru 
  • Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.
  • Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya
  • Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat. 

Nah itulah  tanda-tanda bayi sudah siap diberikan MP-ASI, yang perlu kita perhatikan agar pemberian makanan pendamping ASI tidak berdampak negatif bagi kesehatan bayi kita.
Baca juga:

Tuesday, June 28, 2016

Inilah hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada Bayi

hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada Bayi
MP-ASI untuk Bayi
iLmuBayi.com - MP-ASI adalah makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi untuk menambah asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh bayi dalam rangka perkembangan dan pertumbuhannya. Akan tetapi sebelum memberikan MPASI kepada bayi, tentunya ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada bayi agar berdampak baik bagi perkembangan si Bayi. Nah berikut ini ada 5 hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam menentukan MPASI pada si Bayi.
  1. Umur bayi : Pemberian MPASI haruslah memperhatikan usia / umur dari bayi. Seperti yang telah disinggung pada artikel sebelumnya bahwa bayi mulai diberikan MPASI ketika telah berumur 6 bulan keatas. Kenapa? silahkan baca : alasan MP-ASI diberikan pada bayi Usia 6 Bulan keatas. Ketika MPASI diberikan pada waktu yang tepat, akan menghindarkan si Bayi dari dampak negatif pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini.
  2. Berat badan bayi: Berat badan yang lebih maupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan supaya pertumbuhan berjalan sebaik-baiknya 
  3. Suhu lingkungan: Suhu tubuh dipertahankan pada 36,50c–370c untuk metabolisme yang optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme .
  4. Aktifitas: Tiap aktifitas memerlukan energi. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka makin banyak energi yang dibutuhkan .
  5. Keadaan sakit: Pada keadaan sakit, seperti adanya infeksi terhadap metabolisme yang berlebihan dari pada asam amino dan lagi pula suhu tubuh meninggi, kedua-duanya memerlukan makanan yang tidak boleh dilupakan .

Jadi demikian mengenai hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan MP-ASI pada Bayi, karena bila tidak tepat akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan bayi.